Tuesday, February 24, 2015

suami yang zalimi isteri



DI ANTARA BENTUK KEZALIMAN SUAMI TERHADAP ISTERI 

 Nafkah
Islam menetapkan bahwa nafkah merupakan hak isteri kewajiban suami, walaupun isteri berkecukupan dan mampu menafkahi dirinya sendiri, hal ini tetap tidak menggugurkan haknya dalam nafkah selama isteri tidak menggugurkannya dari suaminya. Kewajiban nafkah yang harus dipikul oleh suami ini ditetapkan oleh beberapa dalil dari al-Qur`an dan sunnah, di antaranya adalah :

Firman Allah, “Dan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada para isteri dengan cara yang ma’ruf.” (Al-Baqarah: 233).

Firman Allah, “Hendaklah orang yang mampu memberi nafkah menurut kemampuannya, dan orang yang disempitkan rizkinya hendaklah memberi nafkah dari harta yang diberikan Allah kepadanya.”(Ath-Thalaq: 7).

Sabda Nabi saw dalam hadits Jabir bin Abdullah yang diriwayatkan oleh Muslim, hadits haji yang panjang, beliau menyinggung para wanita dengan sabdanya, 

وَلَهُنَّ عَلَيْكُمْ رِزْقُهُنَّ وَكِسْوَتُهُنَّ بِالمَعْرُوْفِ. 

“Dan untuk mereka atas kalian rizki dan pakaian dengan cara yang ma’ruf.” 

Dari Hakim bin Muawiyah dari bapaknya berkata, Aku berkata, “Ya Rasulullah, apa hak isteri salah seorang diantara kami atasnya?” Rasulullah saw menjawab, 

أَنْ تُطْعِمَهَا إِذَا طَعِمْتَ، وَتَكْسُوْهَا إِذَا كْتَسَيْتَ، وَلاَ تَضْرُبِ الوَجْهَ، وَلاَ تُقَبِّح. 

“Hendaknya kamu memberinya makan apabila kamu makan, memberinya pakaian jika kamu berpakaian, jangan memukul wajah dan jangan berkata kepadanya, ‘Semoga Allah memperburukmu’.” (HR. Ahmad, Abu Dawud, an-Nasa`i dan Ibnu Majah, dishahihkan oleh al-Hakim dan Ibnu Hibban). 

Harta terbaik yang diinfakkan oleh seseorang adalah harta yang dia infakkan kepada keluarganya, infak kepada keluarga mengungguli infak-infak di bidang lainnya. 

وعن ابي هريرة رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قال : قال رسول الله صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلًّمَ : دِيْنَارٌ أَنْفَقْتَهُ فِي سَبِيْلِ اللهِ، وَدِيْنَارٌ أَنْفَقْتَهُ فِي رَقَبَةٍ، وَدِيْنَارٌ تَصَدَّقْتَ بِهِ عَلىَ مِسْكِيْنٍ، وَدِيْنَارٌ أَنْفَقْتَهُ عَلىَ أَهْلِكَ، أَعْظَمُهَا أَجْرًا الّذِي أَنْفَقْتَهُ عَلىَ أَهْلِكَ . 

Dari Abu Hurairah berkata, Rasulullah saw bersabda, “Satu dinar yang kamu infakkan di jalan Allah, satu dinar yang kamu infakkan untuk memerdekakan hamba sahaya, satu dinar yang kamu infakkan kepada orang miskin dan satu dinar yang kamu infakkan kepada keluargamu, yang paling besar pahalanya adalah yang kamu infakkan kepada keluargamu.”(HR. Muslim) 

Hak nafkah untuk keluarga sangat ditekankan dalam Islam, seseorang akan memikul dosa yang tidak ringan jika dia menelantarkan orang yang semestinya dinafkahinya. 

وعن عبد الله بن عمرو بن العاص رَضِيَ اللهُ عَنْهُما قال : قال رسول الله صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلًّمَ : كَفَى بِالمَرْءِ إِثْمًا أَنْ يُضَيِّعَ مَنْ يَقُوْتُ. 

Dari Abdullah bin Amru bin al-Ash berkata, Rasulullah saw bersabda, “Cukuplah seseorang itu memikul dosa besar apabila dia menyia-nyiakan orang yang seharusnya dia nafkahi.” (HR. Abu Dawud, dishahihkan oleh an-Nawawi dalam Riyadh ash-Shalihin no. 6/294). 

Diriwayatkan oleh Muslim dengan maknanya, Nabi saw bersabda, “Cukuplah seseorang itu memikul dosa besar jika dia menahan nafkah orang yang wajib dia nafkahi.” 

Apabila nafkah tidak diberikan sepenuhnya oleh suami kepada ISTERI sehingga ISTERI dan anak-anaknya kekurangan maka ISTERI diizinkan untuk mengambil dari harta suaminya sebatas yang disterituhkan dengan cara yang ma’ruf tanpa sepengetahuan suami. 

Dari Aisyah berkata, Hindun binti Utbah ISTERI Abu Sufyan datang kepada Rasulullah saw, dia berkata, “Ya Rasulullah, Abu Sufyan adalah suami yang pelit, dia tidak memberiku nafkah yang mencukupiku dan anak-anakku kecuali apa yang aku ambil dari hartanya tanpa sepengetahuannya, apakah aku berdosa karena itu?” Nabi saw bersabda, 

خُذِي مِنْ مَالِهِ بِالمَعْرُوْفِ مَايَكْفِيْكِ، وَيَكْفِي بَنِيْكِ . 

“Ambillah dari hartanya dengan cara yang ma’ruf apa yang mencukupimu dan anak-anakmu.” (Muttafaq alaihi). 

Jika suami terbelit kesulitan sehingga dia tidak mampu memberi nafkah kepada ISTERI dan ISTERI tidak rela dengan kondisi tersebut maka ISTERI berhak mengajukan hak fasakh pernikahan dengan alasan kesulitan suami dalam memberi nafkah, dala kamus fuqaha dikenal dengan al-Faskhu bil I’sar

Dari Said bin al-Musayyib tentang seorang laki-laki yang tidak memiliki apa yang dia nafkahkan kepada ISTERInya, dia berkata, “Keduanya dipisahkan.” Diriwayatkan oleh Said bin Manshur. Dan dari Sufyan ats-Tsauri dan Abu Zanad darinya berkata, Aku berkata kepada Said, “Sunnah?” Dia menjawab, “Sunnah.” Ibnu Hajar berkata dalam Bulugh al-Maram, “Ini adalah mursal yang kuat.” 

Kekerasan fisik 

Termasuk kezhaliman kepada ISTERI adalah melakukan tindak kekerasan fisik berupa pemukulan tanpa memperhatikan rambu-rambu yang diletakkan oleh syariat, hanya karena masalah sepele terkadang ISTERI harus menerima pukulan atau tendangan dari suami. Ini jelas-jelas merupakan perbuatan aniaya kepada ISTERI, ditambah lagi biasanya suami yang memukul tidak memperhatikan anggota tubuh ISTERI sehingga yang terjadi adalah suami memukul anggota yang haram untuk dipukul. 

Firman Allah, “Wanita-wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya, maka nasihatilah mereka dan pisahkanlah mereka di tempat tidur mereka dan pukullah mereka.” (An-Nisa’: 34). 

Ayat ini membolehkan suami memukul ISTERI, akan tetapi tidak asal memukul, ayat ini meletakkan batasan dan ketentuannya. Pertama, ia dilakukan ketika ISTERI nusyuz, yakni durhaka dengan tidak manaati suami dalam batas-batas yang dibolehkan, ini berarti jika ISTERI belum terbukti nusyuz maka suami belum boleh melakukan, setelah terbukti ISTERI nusyuz maka tidak otomatis suami langsung memukulnya, suami terlebih dulu harus melakukan dua tahapan sebelumnya yaitu menasihatinya, jika ISTERI adalah muslimah yang shalihah dan dia terbukti nusyuz maka cukuplah nasihat baginya, dia akan menyadari kekeliruannya dan kembali ke jalan yang benar. Dengan demikian selesailah persoalannya tanpa ada kekerasan. Kalaupun dengan nasihat belum cukup maka masih ada langkah kedua yang mesti dilalui yaitu berpisah darinya di tempat tidur. Dalam tahap ini kalau ISTERI memang muslimah yang shalihah dan terbukti dia nusyuz maka dia akan menyadari, jadi suami tidak perlu melakukan langkah yang terakhir. Kalau tahap-tahap ini dilaksanakan dengan baik niscaya tidak akan terjadi pemukulan, jika suami memukul setelah dia menjalankan tahap-tahap tersebut dengan baik maka dalam kondisi ini ISTERI adalah wanita dungu. Jadi siapa yang salah? Kambing yang tidak mempan dihardik dengan mulut memang pantas dihardik dengan tongkat. 

Walaupun memukul diizinkan akan tetapi ia adalah cara pamungkas yang harus didahului oleh beberapa cara yang baik dan lembut, penulis yakin jika cara-cara ini dijalankan dengan baik niscaya tidak akan ada kekerasan dalam rumah tangga, dan agama Islam tidak dikambing-hitamkan sebagai pemicu kekerasan dalam rumah tangga hanya karena ia membolehkan memukul. 

Lihatlah teladan Rasulullah saw, Aisyah berkata, “Rasulullah saw tidak sekalipun memukul sesuatu dengan tangannya, tidak wanita, tidak pula pembantu kecuali dalam keadaan jihad di jalan Allah.”(HR. Muslim). 

Di samping itu batasan memukul juga mesti diperhatikan, karena tujuannya adalah mendidik bukan menyakiti maka memukul yang dibolehkan adalah memukul yang tidak melukai dan tidak mematahkan, tidak melukai daging dan tidak mematahkan tulang, ditambah tidak memukul anggota yang diharamkan misalnya wajah sebagaimana dalam hadis Hakim bin Muawiyah di atas. 




Suber: doaku selalu untuk mu

KELEBIHAN AIR ZAM-ZAM




AIR ZAM-ZAM

Air adalah sumber kehidupan, ianya satu-satunya keperluan yang paling utama bagi setiap manunsia, haiwan dan tumbuhan yang hidup di dunia ini. Jika  kekurangan air ianya akan menjejaskan kesuburan kehidupan.
Air mempunyai pelbagai jenis, air laut, air sungai, air mata air, air hujan, air bawah tanah dan yang paling baik ialah air zam-zam.
Dari Ibnu Abbas RA, bahwasannya Nabi Muhammad SAW, bersabda tentang air zam zam yang artinya sebagai berikut “ Sebaik-baiknya air dipermukaan bumi ialah air zam zam, padanya terdapat makanan yang menyegarkan dan padanya terdapat penawar bagi penyakit”.
Kehadiran air zam zam tidak terlepas dari keajaiban yang dipertontonkan oleh Allah SWT kepada seluruh manusia, sebagai mukjizat kepada umat manusia melalui Nabi Ismail dan Ibunya Siti Hajjar, dan banyak sekali keistimewaannya, bahwa Allah memang bermaksud menyediakan sumber air ditengah-tengah gunung batu dan padang pasir yang gersang, hal ini sebagai satu kekuasaan-Nya,  atas perintahnya kepada Nabi Ibrahim AS, guna mengundang sebanyak-banyaknya umat manusia ke Baitullah.
Kesitimewaan Zam-zam :
  1. Meminum Air zam zam menjadi satu amalan ibadah, dengan niat mengikuti anjuran sunnah Rasulullah.
  2. Diriwayatkan oleh Abdullah ibnu Abbas, Aku pernah menyiapkan air zam zam untuk Rasulullah, kemudian beliau meminumnya sambil berdiri.
  3. Makruh hukumnya apabila dipergunakan untuk mencucu najis, atau dipakai untuk membersihkan hadas besar.
  4. Disunahkan membawa air zamzam pulang ke negerinya bagi jamaah “menunai rukun Islam ke lima) yang memang berasal dari luar Negara Arab, dan Rasullulullah adalah orang pertama yang membawanya keluar air zam-zam dari kota Mekkah, yaitu ke Madinah.
  5. Mata Airnya tidak pernah kering, meskipun berjuta-juta umat manusia meminumnya setiap hari terutama pada musim ibadah “Haji”, bahkan sekarang dengan peralatan canggih, orang yang  beribadat di Masjid Nabawi (Madinah) yang jaraknya 450 Km dari Mekah meminum air zam zam setiap saat.
  6. Pada waktu Rasulullah SAW akan melakukan Sa’I, beliau meminum air zam zam sampai kenyang, kemudian menyiram kepalaNya dengan air zam zam.
Keutamaan    zam-zam :
  1. Air Surga (maa’ul-Jannah), artinya air yang penuh berkah dan manfaat, seperti air surga.
  2. Nikmat Allah, salah satunya nikmat Allah bagi para Jamaah haji yang langsung dapat merasakan nikmatnya air ditengah-tengah padang pasir.
  3. Pencuci Kalbu, Air Pencuci Kalbu Nabi Muhammad SAW, ketika Malaikat Jibril membasuh hati Muhammad dengan air zam zam.
  4. Penuh Berkah, Kerana Rasulullah SAW sering meminumnya dan tangannya yang penuh berkah dicelupkannya ke telaga zam zam.
  5. Mengenyangkan, Air yang mengenyangkan dan menghilangkan dahaga.
Ubat pelbagai penyakit, Air penyembuh penyakit, baik penyakit batin atau jasmani dan Rasulullah menyebutnya “ mengubati penyakit” dan banyak kisah dan riwayat, sebagai bukti kebenaran hadis diatas.
  1. Abad selamanyai, Tidak akan kering hingga hari Kiamat, karena ia menjadi bukti keagungan, kekuasaan dan kebenaran Allah.
Kajian Ilmiah  Terhadap Zam-zam:
Selama ini kita mengenal telaga Zamzam dari buku-buku agama. Namun sebenarnya ada juga kajian ilmiah secara saintifik melalui kajian hydrogeologi. Khasiat air Zam-zam juga didapati banyak dan tidak dapat dijelaskan disini,
Mengikut cerita Pra-Islam, atau sebelum kelahiran Nabi Muhammad,  telaga za-zam dijumpai oleh  Isteri dari Nabi Ibrahim, Siti Hajar, yang mencari air untuk  Nabi Ismail yang masih kecil pada masa itu. Setelah terjumpa telaga zam-zam ianya memjadi tumpuan para kabilah arab di Mekah.
Telaga Zam-zam yang kita lihat sekarang ini adalah telaga yang digali oleh Abdul Muthalib datok Nabi Muhammad SAW.
Profil Telaga Zam-zam :

Bentuk telaga Zam-zam dapat dilihat dibawah ini.
Telaga ini memiliki kedalaman sekitar 30.5 meter. Hingga kedalaman 13.5 meter teratas menembus lapisan alluvium Wadi Ibrahim. Lapisan ini merupakan lapisan pasir yang sangat berporos. Lapisan ini berisi batupasir yang dihanyutkan dari tempat lain. Mungkin juga  zaman dahulu kawasan ini ada lembah yang dialiri sungai dan kini sudah kering.
Di bawah lapisan alluvial Wadi Ibrahim ini terdapat setengah meter (0.5 m) lapisan yang sangat lulus air (permeable). Lapisan yang sangat lulus air inilah yang merupakan tempat utama keluarnya air di telaga Zam-zam.
Kedalaman 17 meter kebawah selanjutnya, telaga ini menembus lapisan batuan keras yang berupa batuan beku Diorit. Batuan beku jenis ini (Diorit) memang sangt jarang dijumpai di Nusantra, tetapi sangat banyak dijumpai di Jazirah Arab. Pada bahagian atas batuan ini dijumpai rekahan-rekahan yang juga memiliki kandungan air. Dulu ada yang mengatakan retakan ini menuju laut Merah. Tetapi tidak ada  bukti setakat ini yang dilaporkan oleh kajian geologi yang membuktikan pendapat itu.

Kajian juga mendapati telaga ini mengalirkan air sebanyakr 11 - 18.5 liter/saat,  dan dapat mencapai 660 liter/seminit atau 40,000 liter sejam. Celah-celah atau rekahan ini salah satu yang mengeluarkan air cukup banyak. Ada celah (rekahan) yang memanjang kearah hajar Aswad dengan panjang 75 cm dengan ketinggian 30 cm, juga beberapa celah kecil kearah Shaffa dan Marwah.

Keterangan geometris lainnya, celah telaga dibawah tempat Thawaf 1.56 m, kedalaman keseluruhan  dari birai telaga 30 m, kedalaman air dari birair telaga = 4 m, kedalaman mata air 13 m, Dari mata air sampai dasar telaga 17 m, dan diameter telaga berkisar antara 1.46 hingga 2.66 meter.

Air Hujan Sebagai Sumber :
Kota Makkah terletak di kawasan lembah, menurut SGS (Saudi Geological Survey) luas tadahan yang memberi sumbangan sebagai daerah tankungan ini seluas 60 Km2 persegi sahaja, tentunya tidak begitu luas sebagai sebuah penadahan hujan. Sumber air Telaga Zam-zam terutama dari air hujan yang turun di daerah sekitar Mekah. Telaga ini secara hydrologi hanyalah telaga biasa yang memerlukan perawatan. Perawatan telaga ini termasuk menjaga kualiti kebersihan air dan persekitran telaga serta menjaga aliran mata air supaya mampu memenuhi secukupnya keperluan para jamaah haji di Mekah.
Lokasi telaga Zamzam yang terletak di tengah lembah yang memanjang. Masjidil haram berada di bahagian tengah diantara bukit-bukit disekitarnya. Luas kawasan tadahan yang hanya 60 Km persegi ini, sudah  tentunya cukup kecil untuk menakung air hujan yang sangat jarang terjadi di Mekah, oleh itu ianya memerlukan pengawasan dan pemeliharaan yang khusus.

Telaga Zamzam ini, sekali lagi dalam pandangan (ilmiah) hidrogeologi , hanyalah seperti telaga gali biasa. Tidak terlalu istimewa dibanding telaga-telaga gali lainnya. Namun kerana telaga ini mempunyai kaitan dengan kepercayaan Islam , maka ia perlu dijaga. Banyak yang menaruh harapan pada air telaga ini karena telaga ini dipercaya membawa berkat dan banyak khasiat. Ada yang menyatakan telaga ini juga akan kering kalau tidak dijaga. Bahkan kalau kita tahu kisahnya telaga ini diketemukan kembali oleh Abdul Muthalib (datok Nabi Muhammad SAW) setelah hilang terkubur 4000 tahun lamanya (?).
Dahulu di atas telaga ini terdapat sebuah bangunan dengan luas 8.3 m x 10.7 m = 88.8 m2. Antara tahun 1381-1388 H bangunan ini ditiadakan untuk memperluas tempat tawaf. Sehingga tempat untuk meminum air zamzam dipindahkan ke ruang bawah tanah. Dibawah tanah ini disediakan tempat minum air zam-zam dengan sejumlah 350 pili air (220 pili untuk laki-laki dan 130 pili untuk perempuan), ruang masuk lelaki dan  perempuan dipisahkan.

sekarang ini bangunan diatas telaga Zam-Zam sudah tidak ada lagi, bahkan tempat masuk ke ruang bawah tanah inipun sudah ditutup. Bagi membina ruang untuk melakukan ibadah Tawaf menjadi lebih luas.
Pengawasan dan Pemeliharaan Telaga Zamzam :

Jumlah jamaah ke Makkah tiga puluh tahun lalu hanya 400 000 setahun (ditahun 1970-an), terus meningkat menjadi lebih dari sejuta jamaah setahun di tahun 1990-an, Dan pada masa ini sudah lebih dari 2.2 juta jemaah. Tentunya  diperlukan pemeliharaan telaga ini yang merupakan salah satu keajaiban dan daya tarik tersendiri bagi jamaah haji.
Pihak Berkuasa Saudi tentunya tidak dapat diam dan pasrah sahaja  dengan membiarkan telaga ini dipelihara oleh Allah melalui proses alam semulajadi. Namun pemerintah Arab Saudi yang sudah maju pada masa ini samada  secara ilmiah dan saintifik, telah membentuk sebuah badan khusus yang mengurus telaga Zamzam ini.

Pada tahun 1971 telah dilakukan kajian hidrologi oleh seorang ahli hidrologi dari Pakistan bernama Tariq Hussain and Moin Uddin Ahmed.  Kajian ini sebagai tindak balas terhadap  kenyataan oleh  seorang doktor di Mesir yang menyatakan air Zamzam  telah tercemar  oleh air limbah dan berbahaya untuk diminum. Tariq Hussain yang meragukan spekulasi berkenaan,  yang mengatakan adanya rekahan panjang yang menghubungkan laut merah dengan Telaga Zam-zam, kerana Mekah  terletaknya 75 Kilometer dari pinggir pantai. Menyangkal dakwaan doktor mesir itu, tentu saja hasilnya menyangkal kenyataan seorang doktor dari Mesir tersebut, tetapi ada perkara yang lebih penting menurut kajianTariq Hussain itu,  justru akhirnya memacu pemerintah Arab Saudi untuk memperhatikan Telaga Zamzam secara pengurusan moden. Pada masa ini banyak bangunan-bangunan baru yang dibina di sekitar Masjidil Haram,  dan juga banyak terowong yang dibina disekitar Mekah. Oleh itu pada masa ini pembangunannya harus benar-benar dikawal secara ketat karena akan mempengaruhi keadaan hidrogeologi  persekitaran telaga zam-zam.
Badan Kajian telaga Zamzam yang berada di bawah SGS (Saudi Geological Survey) bertugas untuk :
  • Memonitor dan memelihara untuk menjaga jangan sampai telaga ini kering.
  • Menjaga urban disekitar Wadi Ibrahim karena mempengaruhi pengisian air.
  • Mengatur aliran air dari daerah tadahan air (recharge area).
  • Memelihara pergerakan air tanah dan juga menjaga kualiti air melalui pusat kawalan.
  • Meng-upgrade pum dan dan tangki-tangki penadah.
  • Mengmaksima pengeluaran  dan agihan airZam-zam
Perkembangan Perawatan Telaga Zam zam :

Dahulu kala, zam zam diambil dengan gayung atau timba, namun kemudian dibangunlah pum air pada tahun 1373 H/1953 M. Pum ini menyalurkan air dari telaga ke tangki penyimpanan air, dan diagghkan ke pili  yang ada di sekitar telaga zam zam.
Uji pam (pumping test) telah dilakukan pada telaga ini, pada pengepanan 8000 liters/saat selama lebih dari 24 jam memperlihatkan permukaan air telaga dari 3.23 meters dibawah permukaan menjadi 12.72 meters dan kemudian hingga 13.39 meters. Setelah itu pengempamnan dihentikan permukaan air ini kembali ke 3.9 meters dibawah permukaan telaga hanya dalam waktu 11 minit setelah pam dihentikan. Sehingga dipercaya dengan mudah bahwa akifer yang membekal air ini berasal dari beberapa celah (rekahan) pada perbukitan disekitar Makkah.

Banyak hal yang sudah dikerjakan pemerintah Saudi untuk memelihara Telaga ini antara lain dengan membentuk badan khusus pada tahun 1415 H (1994). dan saat ini telah membangun saluran untuk menyalurkan air Zam-zam ke tangki penampungan yang berkapasitas 15.000 m3, bersambung dengan tangki lain di bahagian atas Masjidil Haram guna melayani para pejalan kaki dan musafir. Selain itu air Zam-zam juga diangkut ke tempat-tempat lain menggunakan lori tangki diantaranya ke Masjidil Nabawi di Madinah Al-Munawarrah.


Kandungan Mineral :

Tidak seperti air mineral yang biasa kita dijumpai, air Zamzam in memang unik mengandungi unsur-unsur meneral semulaji sebanyak 2000 mg seliter. Biasanya air mineral semulajadi (hard carbonated water) tidak akan lebih dari 260 mg seliter. Unsur-unsur kimia yang terkandng dalam air Zamzam dapat diringkaskan seperti berikut:
  • Yang pertama, positive ions seperti misal sodium (250 mg per litre), calcium (200 mg per litre), potassium (20 mg per litre), dan magnesium (50 mg per litre).
  • Kedua, negative ions misalnya sulphur (372 mg per litre), bicarbonates (366 mg per litre), nitrat (273 mg per litre), phosphat (0.25 mg per litre) and ammonia (6 mg per litre).
Kandungan-kandungan unsur-unsur kimia inilah yang menjadikan rasa dari air Zamzam sangat khas dan dipercayai dapat memberikan khasiat khusus. Air yang sudah siap saji yang bertebaran disekitar Masjidil Haram dan Masjid Nabawi di Madinah merupakan air yang sudah diproses sehingga amat selamat dan segar diminum, ada yang sudah didinginkan dan ada yang sejuk (hangat
Analisa Kualitas Air Zamzam (Perbandingan Unsur Kimia Air Zamzam dengan Air Mineral) :


Parameter
 Air Zamzam (mg/l)
Air Mineral (mg/l)
Klorida (Cl)
159,75
30
Sulfat (SO2)
140
27
Nitrat (NO3)
-
15
Nitrit (NO2)
0,045
-
Bikarbonat (HCO3)
398,22
32
Flour (F)
-
0,7
Besi (Fe)
tak terdeteksi
0
Mangan (Mn)
0,014
-
Natrium (Na)
318
20
Kalium (Ca)
182,2
3
Zat Padat Terlarut (TDS)
858
170
Magnesium (Mg)
6,86
5
Zat Organik
2,79
-
Jumlah Mikro Organisme (TPK)
-
-
PH
7,3
7,2



Wallahu'alam
Powered by Blogger.