Sunday, December 7, 2014

Kuasa Penyembuhan Ayat-Ayat Al-Quran



Kuasa Penyembuh dalam Al-Qur'an: Antara Sains dan Keyakinan.

Ada  ramai pesakit yang sembuh setiap hari kerana membaca al-Qur'an. Kita tidak dapat menolaknya, kerana kesembuhan itu benar-benar terjadi. Ini juga terjadi pada diri saya saat membaca ayat-ayat tertentu untuk penyakit terkena ganguan iblis, dan penyakit tersebut pun sembuh!

Setelah melakukan kajian , maka salah satu hasil terpenting dari kjian yang dijalankan selama beberapa tahun ini adalah: Dalam setiap ayat al-Qur'an Allah meletakkan daya penyembuh untuk penyakit tertentu apabila ayat-ayat ini dibaca dengan bilangan (pengulangan) tertentu.
Pada dasarnya, ketika kita mengamati alam di sekitar kita, maka kita menyadari bahwa setiap jisim atom itu bergetar dalam frekuensi tertentu, apakah atom itu adalah sebahagian dari besi, air, sel, atau apapun. Ini adalah fakta ilmiah.
Struktur dasar alam semesta ini adalah atom, dan struktur dasar tubuh kita adalah sel. Setiap sel terjadi dari jutaan atom, dan setiap atom terbentuk dari nukleus positif dan elektron negatif yang mengelilinginya. Kerana pergerakan ini, medan elektromagnetik dihasilkan, sama seperti medan-medan yang dihasilkan oleh suatu mesin.
Atom merupakan struktur dasar pada alam semesta dan juga pada tubuh kita. Ia bergetar secara konstan, dan itu berarti setiap benda itu bergetar dengan sistem yang seksama. Sel-sel juga bergetar dengan sistem yang seksama, dan setiap getaran di sekitar kita mempengaruhi sel-sel kita. Rahasia yang membuat otak ini berpikir adalah sebuah program semulaji di dalam sel-sel otak kita.  

Program ini berada di setiap sel yang melakukan pekerjaannya secara seksama. Penyimpangan terkecil pada pekerjaannya dapat mengakibatkan ketidak-seimbangan dan kekacauan pada sebagian organ tubuh. Terapi terbaik terhadap ketidak-seimbangan ini adalah merestorasi keseimbangan kepada tubuh. Para ilmuwan menemukan bahwa sel-sel tubuh itu terpengaruh oleh bermacam-macam gelombang seperti gelombang sinar, gelombang radio, gelombang suara, dan lain-lain. Tetapi, suara apa ? 

Masing-masing sel di tubuh kita bergetar dengan sistem yang seksama, dan perubahan sekecil apapun pada getaran itu akan mengakibatkan sakit pada sebagian organ tubuh. Itulah kenapa sel-sel yang rusak itu harus digetarkan untuk mengembalikan keseimbangan padanya. Kita tahu bahwa suara itu terbentuk dari gelombang atau getaran yang bergerak di udara dengan kecepatan 340 m/saat. Setiap suara memiliki frekuensi sendiri, dan manusia bisa mendengar suara dengan frekuensi antara 20/saat hingga 20.000/saat.  

Gelombang-gelombang tersebut tersebar di udara lalu didengar oleh telinga, lalu ia berubah menjadi gelombang elektrik, dan bergerak melalui syaraf suara menuju acoustic bark di dalam otak. Sel-sel tersebut menyesuaikan diri dengan gelombang, lalu signal tersebut bergerak ke beberapa bahagian otak, khususnya bahagian hadapan. Semua organ itu bekerja secara bersama sesuai seirama dengan signal-signal tersebut, dan meterjemahkannya ke dalam bahasa yang difahami manusia. Lalu, otak menganalisa signal-signal itu dan memberikan arahan  kepada berbagai organ tubuh untuk menyesuaikan dengan signal-signal tersebut.

Suara terdiri dari getaran-getaran mekanik yang sampai ke telinga lalu ke sel-sel otak yang menyesuaikan dengan getaran-getaran tersebut, dan mengubah getarannya sendiri. Sebab itulah kenapa suara itu dianggap sebagai kuasa ubat yang efektif, bergantung pada sifat suara itu dan frekuensinya. Kita menemukan kuasa penyembuh di dalam al-Qur'an kerana ia merupakan Kitab Allah. Dia yang mencipta manusia dan segala makhluk-Nya.

Dari sinilah muncul terapi suara: Suara adalah getaran, dan sel-sel tubuh itu selalu bergetar, lalu suara mempengaruhi sel-sel tersebut. Inilah yang ditemui para penyelidik akhir-akhir ini. Di akhir abad 21 di Washington University, para saintis menemui bahawa kerja sel otak bukan hanya memindah maklumat. Masing-masing sel adalah komputer kecil yang bekerja untuk mengumpulkan maklumat, memprosesnya, dan memberikan perintah secara konstan. Ellen Covey, penyelidik dari Washington University, mengatakan, ‘Untuk pertama kalinya kita menyadari bahwa otak tidak bekerja sperti satu komputer besar, sebaliknya berisi beberapa banyak komputer yang bekerja secara kooperatif. Ada komputer kecil dalam setiap sel, dan komputer-komputer tersebut dapat dipengaruhi oleh getaran di sekitarnya, khususnya suara. 

Berbagai eksperimen menunjukkan bahwa di dalam tiap-tiap sel dalam otak terdapat komputer supermini di mana Allah menginstal program setepatnya yang mengatur sel dan mengawal kerjanya. Eksperimen juga menunjukkan bahwa suara dapat mempengaruhi sel.  

Jadi, dapat kita katakan bahwa sel-sel setiap organ tubuh itu bergetar dalam frekuensi tertentu, dan membentuk sistem yang kompleks dan koordinatif, yang dapat dipengaruhi oleh suara di sekitarnya. Penyakit yang menjangkiti suatu organ tubuh itu dapat mengakibatkan perubahan pada getaran sel-sel organ tersebut, dan pada kelanjutannya membuatnya menyimpang dari sistem tubuh secara umum. Itulah kenapa ketika tubuh dihadapkan pada suara tertentu, maka suara itu mempengaruhi getaran sistem tubuh, khususnya pada organ yang tidak normal. Organ ini akan bertindak balas dengan suara tertentu untuk mengembalikan sistem getarannya yang asal, atau dengan kata lain, mengembalikan status kesihatannya. Para saintis menemukan hasil-hasil tersebut di kebelakangan ini.

Kronologi Terapi Suara:
 
Alfred Tomatis, seorang doktor warganegara Prancis, membuat ujikaji  selama lima puluh tahun mengenai pacaindera manusia, dan ia membuat kesimpulan bahwa pancaindera pendengaran merupakan  yang paling penting! Ia menyatakan bahwa pendengaran mengawal seluruh tubuh, mengatur operasi-operasi vitalnya, keseimbangan, dan koordinasi gerakan-gerakannya. Ia juga menemui bahwa telinga mengkontrol sistem syaraf!

Sepanjang ujikajinya, ia menemui bahwa syaraf pendengaran dihubungkan dengan seluruh otot tubuh, dan ini adalah alasan mengapa keseimbangan dan fleksibiliti tubuh, serta pancaindera penglihatan itu dipengaruhi oleh suara. Telinga bahagian dalam dihubungkan dengan seluruh organ tubuh seperti jantung, paru-paru, hati, perut, dan usus. Hal ini menjelaskan mengapa frekuensi-frekuensi suara itu memengaruhi seluruh tubuh.

Pada tahun 1960, saintis Swiss yang bernama Hans Jenny menemukan bahawa suara dapat mempengaruhi berbagai Artikelal dan membentuk partikular-partikularnya, dan bahawa masing-masing sel tubuh itu memiliki suaranya sendiri dan dipengaruhi oleh suara, dan menyusun ulang Artikelal di dalamnya. Pada tahun 1974, penyelidik Fabien Maman dan Sternheimer mengumumkan penemuan yang mengejutkan itu.

Mereka menemukan bahwa setiap organ tubuh itu memiliki sistem getarannya sendiri, sesuai dengan hukum fisika. Beberapa tahun kemudian, Fabien dan Grimal serta penyelidik lain menyatkan bahawa suara dapat mempengaruhi sel-sel, khususnya sel kanser, dan bahwa suara-suara tertentu boleh memberi kesan yang lebih kuat. Keanjaiban yang ditemui oleh  dua penyelidik itu adalah bahawa suara yang boleh memberi kesan yang paling kuat pada sel-sel tubuh  adalah suara manusia itu sendiri! 

Suara bergerak dari telinga ke otak dan mempengaruhi sel-sel otak. Akhir-akhir ini para saintis menemukan bahawa suara memiliki daya penyembuh yang ajaib dan memberi kesan yang mengkagumkan terhadap sel-sel otak, dimana ia bekerja untuk mengembalikan keseimbangan ke seluruh tubuh! Bacaan al-Qur'an memiliki kesan luar biasa terhadap sel-sel dan dapat mengembalikan keseimbangan. Otak merupakan organ yang mengawal tubuh, dan darinya muncul arahan untuk relaksasi organ-organ tubuh, khususnya sistem kekebalan tubuh. 

Fabian, seorang penyelidik musisi, meletakkan sel-sel darah dari tubuh yang sehat dan menghadapkannya pada berbagai macam suara. Ia menemukan bahwa setiap not skala muzik dapat memengaruhi medan elektromagnetik sel. Ketika ia memotret sel ini dengan kamera Kirlian, ia menemukan bahwa bentuk dan nilai medan elektromagnetik sel itu berubah sesuai dengan frekuensi-frekuensi suara dan jenis suara orang yang membaca. Kemudian ia membuat ujikaji lain dengan meletakkan darah orang sakit, memonitornya dengan kamera Kirlian, dan meminta peskit untuk membuat berbagai macam suara. Ia menemukan, sesudah memproses gambar, bahwa not tertentu dapat mengakibatkan perubahan pada medan elektromagnetiknya dan menggetarkannya secara sebaiknya dengan merespon suara pemiliknya.

Akhirnya ia menyimpulkan bahwa ada not-not tertentu yang boleh memengaruhi sel-sel dan membuatnya lebih vital dan aktif, bahkan meregenerasinya. Ia menarik suatu hasil yang penting: suara manusia memiliki pengaruh yang kuat dan unik terhadap sel-sel tubuh; pengaruh ini tidak ditemukan pada instrumen lain.

Peneliti ini menyatakan, ‘Suara manusia memiliki nada spiritual khusus yang membuatnya menjadi sarana pengobatan yang paling kuat.' Fabien menemukan bahwa beberapa suara dapat menghancurkan sel-sel kanser, dan pada waktu yang sama dapat mengaktifkan sel-sel yang sehat. 

Sel kanser hancur hanya dengan frekuensi-frekuensi suara! Itulah mengapa bacaan al-Qur'an memiliki pengaruh yang besar terhadap kanser yang paling berbahaya dan penyakit yang sangat teruk. 

Tetapi, apakah pengaruh ini hanya terbatas pada sel-sel? Jelas bahwa suara dapat memengaruhi segala sesuatu di sekitar kita. Inilah yang dibuktikan Masaru Emoto, saintis Jepun, dalam ujikajinya terhadap air. Ia menemukan bahwa medan elektromagnetik pada molekul-molekul air itu sangat terpengaruh oleh suara, dan ada suara-suara tertentu yang memengaruhi molekul dan membuatnya lebih teratur.

Apabila kita mengingat bahwa 70% tubuh manusia itu adalah air, maka suara yang didengar manusia itu memengaruhi keteraturan molekul-molekul air pada sel-sel tubuh, dan juga mempengaruhi molekul-molekul itu bergetar, sehingga dapat mempengaruhi kesihatannya.

Para penyelidik lain mengesahkan bahwa suara manusia dapat mengubati banyak macam penyakit termasuk kanser. Para ahli terapis juga menyetujui bahawa ada suara-suara tertentu yang lebih efektif dan memiliki kekuatan penyembuh, khususnya dalam meningkatkan sistem kekebaan tubuh. 

Bentuk molekul air berubah ketika dihadapkan pada suara. Jadi, suara itu berpengaruh sangat besar terhadap air yang kita minum. Apabila Anda membacakan al-Qur'an pada air, maka karakteristiknya akan berubah dan air itu akan mentransfer efek-efek al-Qur'an itu kepada setiap sel dalam tubuh, sehingga mengakibatkannya sembuh. Dalam gambar kita melihat molekul air yang didinginkan. Medan elektromagnetik di sekitar molekul ini berubah secara kontinu disebabkan efek suara. 

Bagaimana al-Qur'an sebagai ubat?
 
Sekarang, mari kita jawab pertanyaan penting: apa yang terjadi pada sel-sel tubuh dan bagaimana suara itu bisa mengobati? Bagaimana suara ini berpengaruh pada sel-sel yang rosak dan mengembalikan keseimbangannya? Dengan kata lain, bagaimana mekanisme pengobatannya?

Para doktor selalu mencari jalan untuk menghancurkan beberapa virus. Apabila kita berbicara tentang mekanisme virus ini, apa yang membuatnya bergerak dan menemukan jalannya kepada sel? Siapa yang memberi virus itu informasi sehingga boleh menyerang sel dan berkembang biak di dalamnya? Apa yang menggerakkan sel-sel untuk menyerang virus agar menghancurkannya, sementara ia lemah terhadap virus lain.

Virus dan kuman juga bergetar dan sangat terpengaruh oleh vibrasi suara, khususnya suara bacaan al-Qur'an. Suara al-Qur'an dapat menghentikan mereka, dan pada waktu yang sama meningkatkan aktivitas sel-sel sehat dan membangkitkan program yang terkacaukan di dalamnya agar siap bertempur melawan virus dan kuman. 

Bacaan al-Qur'an itu terdiri dari sekumpulan frekuensi yang sampai ke telinga, lalu bergerak ke sel-sel otak, dan mempengaruhinya melalui medan elektronik, lalu frekuensi-frekuensi tersebut mengaktifkan sel-sel. Sel-sel akan merespon medan itu dan memodifikasi vibrasi-vibrasinya. Perubahan pada vibrasi inilah yang kita rasakan dan fahami sesudah mengalami dan mengulangi.

Ini merupakan sistem alamiah yang diberikan Allah pada sel-sel otak. Ini merupakan sistem keseimbangan yang natural. Inilah yang difirmankan Allah kepada kita di dalam al-Qur'an al-Karim, ‘Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Allah); (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.' (ar-Rum: 30)
Riil sel darah apabila dihadapkan pada suara sehingga medan elektromagnetik di sekitarnya berubah. Suara bacaan al-Qur'an membuat sel menjadi lebih kuat untuk melawan virus dan kerusakan akibat penyakit menular. 

Ayat-Ayat Ubat
 
Setiap ayat dalam al-Qur'an memiliki daya penyembuh untuk penyakit tertentu. Tetapi yang ditekankan Rasulullah SAW adalah beberapa surah dan ayat tertentu, seperti membaca al-Fatihah 7 kali, membaca ayat Kursi, dua ayat terakhir surat surat al-Baqarah, dan tiga surat terakhir al-Qur'an.

Anda juga boleh memilih ayat-ayat yang sesuai untuk mengobati penyakit Anda. Sebagai contoh, jika anda merasa gelisah, maka fokuskan pada bacaan surat asy-Syarh. Dan jika Anda sakit kepala, maka bacalah ayat: ‘alau sekiranya Kami menurunkan Al Qur'an ini kepada sebuah gunung, pasti kamu akan melihatnya tunduk terpecah belah disebabkan takut kepada Allah. Dan perumpamaan-perumpamaan itu Kami buat untuk manusia supaya mereka berfikir.' (al-Hasyr: 21)

Nabi SAW membaca ta'awudz ratusan kali setiap hari. Beliau memohon kepada Allah untuk melindunginya dari pelbagai perkara buruk, termasuk penyakit. Kita juga sangat dianjurkan untuk membaca surat al-Falaq dan an-Nas setiap hari. Semoga Allah menjadikan al-Qur'an sebagai ubat bagi kita dari setiap penyakit, lahir dan batin.

Pengalaman Realiti Kehidupan:

Apabila saya membaca artikel tentang bagaimana ayat-ayat al Quraan dapat menjadi ubat penyembuh pelbagai penyakit saya akan ceritakan beberap peristiwa yang di alamai sendiri oleh keluarga kami.

1.       Nenek saya yang mampu hidup menjagkau umur 105 tahun, keadaan amalan kehidupannya dari muda sehingga berusia emas telah menjadikan membaca Al-Quran sebagai rutin kehidupannya. Nenek akan membaca pada sebelam awal pagi sebelum solat subuh, di ikuti bacaan selepas solat subuh hingga waktu duha. Kemudian di baca lagi sebelum masuk waktu zohor dan diteruskan bacaan selepas solat zohor hingga ke waktu solat asar dan selepas solat asar.

Kemunkinan kesan kepada kesihatan nenek saya ialah: 

a.        Seingatan saya sepanjang hayatnya di tidak pernah terkena sakit yang teruk, Cuma deman sekali sekala sahaja.
b.       Dia tidak dihidapi oleh penyakit darah tinggi, kecing manis ,gout dan jantung.

c.     Semasa nenek hendak meninggal pada usia 105 tahun berlaku secara tiba=tiba setelah dia selesai ambil wudhud untuk solat subuh, tubuhnya agak lemah, dan dia perlahan-perlahan sukar bernafas dan untuk beberap minit sahaja dia menunjukkan jarinya ke langit, dan selepas itu nyawanya telah di ambil oleh malikilmaut. Dia meniggal dalam keadaan yang begitu mudah sekali… Mungkin kah ini disebabkan ia mengamalkan membaca ayat-ayat Al-Quraan di sepanjang hiudupnya.

Oleh itu kita selaku insan yang telah diberi rahmat sebagai seorang yang beraga Islam, marilah membuat tranformasi diri dengan menjadikan sebagai satu budaya dalam kehidupan seharian kita dengan membaca ayat-ayat Quraan setiap hari dan masa. Eloklah kita membuat jadual dalam rutin seharian iatu membaca Al-Quraan itu dimestikan setiap hari dan untuk lebih baik lagi menghayati isi kandungannya untuk di jadikan amalan dalam kehidupan kita. Jika ini dapat dilakukan InsyaAllah kesihat tubuh badan akan sentiasa terjaga dan juga kita akan mendapat pahala dari Allah di akhirat yang kekal abadi.

Sumber:  eramuslim.com

0 comments:

Powered by Blogger.